Sudikah
kita untuk Tau?
Jika Tubuh Kelebihan Protein, akibatnya?
Protein
memang memainkan peran penting dalam setiap sel tubuh kita. Namun kelebihan
protein justru tidak baik akibatnya. Simak dampak asupan protein
berlebihan kepada tubuh kita.
Tubuh
kita membutuhkan protein dalam jumlah yang cukup banyak.
Nutrisi tersebut diperlukan untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh yang
rusak; membuat enzim, hormon, dan bahan kimia tubuh lainnya; serta membangun
tulang, otot, tulang rawan, kulit, dan darah.
Asupan Protein Harian
Oleh
karena itu, kita disarankan untuk mengonsumsi protein setiap hari. Jumlah yang
disarankan berbeda-beda, tergantung usia dan jenis kelamin kita. Berikut ini
asupan protein yang dibutuhkan oleh tubuh per hari:
ü 1-3
tahun = sekitar 14,5 gram
ü 4-6
tahun = 19,7 gram
ü 7-10
tahun = 28,3 gram
ü Anak
laki-laki 11-14 tahun = 42,1 gram
ü Anak
perempuan = 41,2 gram
ü Remaja
laki-laki 15-18 tahun = 55,2 gram
ü Remaja
perempuan 15-18 tahun = 45 gram
ü Pria
19-50 tahun = 55,5 gram
ü Wanita
19-50 tahun = 45 gram
ü Pria
51 tahun dan lebih = 53,3 gram
ü Wanita
51 tahun dan lebih = 46,5 gram
ü Ibu
hamil = 51 gram
ü Ibu
menyusui = 53-56 gram
Asupan
protein yang dibutuhkan per hari ini bisa lebih tinggi tergantung aktivitas
fisik dan kondisi kesehatan. Pekerja berat, atlet, orang yang sedang pulih dari
luka, dan lansia memerlukan protein lebih tinggi.
Jika asupan protein kurang, rambut kita bisa
rontok, lebih sulit pulih saat sakit, rentan terkena infeksi, hingga terkena
kwarshiorkor.
Dampak Kelebihan
Protein terhadap Tubuh
Namun
kelebihan protein juga tidak baik bagi tubuh kita. Berikut beberapa dampak
kelebihan protein dalam tubuh:
1.
Mengonsumsi protein berlebih, apalagi
jika disertai dengan pembatasan karbohidrat, dapat menyebabkan
penumpukan keton hingga membahayakan ginjal.
2.
Tubuh bisa menghasilkan produk limbah
bernama amonia ketika memecah protein. Oleh hati, amonia diubah menjadi zat
kimia yang disebut urea. Sejatinya, urea akan dibuang dari dalam tubuh melalui
urine. Namun pada kondisi kesehatan tertentu, seperti gagal ginjal atau gagal
hati, tubuh tidak dapat membuat atau menyingkirkan urea. Hal
tersebut dapat menyebabkan masalah seperti kelelahan ekstrim hingga koma, atau
bahkan kematian.
3.
Terlalu banyak mengonsumsi makanan
berprotein yang berasal dari daging merah dan produk olahan susu berlemak dapat
meningkatkan risiko penyakit jantung.
4.
Kelebihan protein juga diduga membuat
tubuh membuang kalsium melalui urine. Ketika badan kita kelebihan protein,
tubuh memproduksi sulfat. Bahan kimia inilah yang dapat menyebabkan kalsium
terlepas dari tulang. Padahal kekurangan kalsium bisa menyebabkan osteoporosis.
Efek lepasnya kalsium dari tulang ini lebih rentan terjadi jika kita
mengonsumsi protein hewani daripada protein nabati. Namun di lain pihak, asupan
protein yang cukup justru membantu mencegah osteoporosis pada tulang.
Sebenarnya
bukan hanya jumlah protein saja yang perlu diperhatikan, namun sumber protein
yang dikonsumsi. Para ahli menyarankan untuk memilih asupan protein dari
beberapa sumber, baik sumber protein hewani seperti ikan, maupun sumber protein
nabati seperti kacang dan biji-bijian. Walaupun kelebihan protein sering kali
dikaitkan dengan beberapa penyakit, namun sejauh ini masih perlu penelitian
lebih lanjut untuk mengkaji dampak kelebihan protein secara umum pada
kesehatan.
Sebaik
apapun nutrisi yang kita konsumsi, jika berlebihan bisa-bisa malah penyakit
yang datang menghampiri. Yuk, jaga agar asupan nutrisi yang masuk
ke dalam tubuh kita seimbang mulai dari sekarang.
Bagaimana
mengatur pola diet yang sehat?
Temukan
jawabannya hanya di Klub Nyai Tante.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar