Sudikah kita untuk Tau?
6 Langkah Sederhana Mengurangi Konsumsi Karbohidrat
Diet
karbohidrat merupakan cara yang paling umum dilakukan untuk memulai gaya hidup
sehat. Selain memang bikin gemuk, kebanyakan makan makanan bertepung dan bergula
tinggi lama-lama dapat menyebabkan diabetes hingga penyakit jantung.
Berikut
beberapa cara yang bisa kamu contek mulai detik ini untuk mengurangi asupan makanan karbohidrat tinggi.
1.
Stop minum minuman manis
Jika
kamu sedang berusaha mengurangi makanan karbohidrat, sebisa mungkin jauhilah
minuman manis, seperti teh manis, sirup, minuman bersoda, jus buah kemasan,
kopi kalengan atau sachetan, dan lainnya. Jika ingin minum teh, kopi, atau
susu, kurangi jumlah gulanya.
Gula
dalam minuman manis cepat menaikan kadar gula darah dan tidak membuat perut
merasa kenyang. Itu sebabnya orang cenderung makan banyak setelah minum minuman
manis. Akibatnya, kandungan gula tinggi ini justru menambah asupan kalori yang
tidak perlu.
Menurut
Hardvard School of Public Health minuman manis merupakan faktor risiko
utama dari obesitas dan diabetes. Pilihan minuman terbaik adalah air putih atau
air mineral. Jika kamu sedang ingin minuman berperisa, kamu bisa meracik jus
buah sendiri di rumah menggunakan buah segar (tanpa gula, ya!) atau infused
water dari potongan buah segar. Teh tawar dan kopi hitam pahit juga bisa
dijadikan alternatif minuman tak bergula.
2.
Makan lebih banyak sayuran agar
cepat kenyang
Sayuran
adalah sumber makanan tinggi serat. Konsumsi makanan berserat dapat membantu
merasa kenyang lebih lama, tanpa harus menambahkan banyak kalori ke dalam
tubuh. Serat tidak dicerna seperti karbohidrat, lemak, atau protein yang masuk
ke tubuh. Serat termasuk lambat untuk dicerna sehingga dapat mengisi lambung
dalam jangka waktu yang lebih lama.
Hal
ini kemudian merangsang otak untuk berpikir bahwa tubuh sudah kenyang dan harus
berhenti makan. Makanan tinggi serat juga tidak menyebabkan kenaikan gula
darah. Serat sayuran juga berfungsi untuk mencegah dan/atau mengatasi sembelit,
salah satu efek samping yang terjadi ketika kita mulai menghentikan asupan
makanan karbohidrat.
Pilihlah
sayuran yang sedikit mengandung karbohidrat, seperti tauge, brokoli, kembang
kol, terong, tomat, jamur, bayam, timun, bokcoy, selada, dan bayam.
3.
Memilih sumber lemak yang tepat
Untuk
mengganti asupan energi yang hilang dari makanan karbohidrat tinggi, kamu
diperbolehkan untuk makan lemak. Namun perhatikan jenis lemaknya. Makanan
tinggi lemak jenuh, seperti gorengan, daging merah yang berlemak, kulit ayam,
dan makanan cepat saji dapat meningkatkan kolesterol jahat dalam tubuh. Sumber
lemak inilah yang harus dibatasi porsinya.
Perbanyaklah
makan makanan tinggi lemak baik, seperti alpukat, salmon, sarden, kuaci bunga
matahari, minyak zaitun, kacang almond, ikan-ikanan, dan daging ayam tanpa
lemak. Lemak baik, alias lemak tidak jenuh, dapat menjaga fungsi pembuluh darah
dan kerja jantung tetap stabil.
4.
Pilih snack yang rendah karbohidrat
Jika
kamu sering mengonsumsi kentang goreng sebagai snack, ubahlah kebiasaan
tersebut. Pilihlah snack yang rendah karbohidrat namun tinggi akan protein.
Snack
yang tinggi protein merupakan cara yang ampuh untuk mengurangi rasa lapar
diantara jam jam makan utama.
Contoh
snack yang bisa dikonsumsi adalah kacang-kacangan seperti almond dan edamame,
yogurt, hingga tahu dan tempe.
5.
Baca informasi nilai gizi di setiap
produk makanan
Untuk
mengetahui kandungan karbohidrat yang ada dalam suatu produk makanan, bacalah
label informasi nilai gizinya. Ingat, nilai gizi suatu produk makanan dibuat
berdasarkan dengan porsi takaran saji, bukan berat bersih dari produk tersebut.
Jangan sampai terkecoh membacanya.
Contohnya
begini: Kamu membeli produk X dengan berat bersih (netto) 60 gram. Pada label
informasi produk tersebut tertera jumlah karbohidratnya 10 gram. Total
karbohidrat tersebut bukanlah mewakili isi seluruh kemasan tersebut.
Kamu
harus lihat juga informasi takaran sajinya. Jika pada label tertulis takaran
saji 30 gr, itu artinya setiap 30 gram dari produk tersebut mengandung 10gr
karbohidrat. Dengan demikian, jika kamu mengonsumsi sebungkus langsung sampai
habis, artinya kamu sudah mengonsumsi 20 gram karbohidrat, bukan 10 gram.
6.
Kurangi makanan karbohidrat
perlahan-lahan
Mengubah
jenis diet akan berdampak pada kerja metabolisme tubuh. Diet rendah karbohidrat
membuat tubuh kehilangan sumber energi terbesarnya. Hal ini dapat membuat
metabolisme tubuh berjalan lambat, sebagai cara tubuh menghemat cadangan energi
yang tersisa.
Untuk
mengurangi efek samping ini, buatlah perubahan sedikit demi sedikit. Berilah
tubuh waktu untuk beradaptasi pada perubahan yang dilakukan. Contohnya,
mulailah dengan mengurangi jumlah gula yang biasa digunakan dalam makanan atau
minuman yang kamu konsumsi.
Jika
sudah mulai terbiasa, kamu bisa coba untuk menghindari gula sama sekali untuk
beberapa waktu. Namun, jangan lupa untuk sesuaikan dengan kemampuan tubuh dan
aktivitas harian. Menjalani diet rendah karbohidrat tidak berarti menghilangkan
makanan karbohidrat sama sekali.
Bijaklah
dalam mengatur menu makan harian, karena tubuh masih tetap memerlukan asupan
karbohidrat untuk bisa berfungsi dengan baik. Kekurangan karbohidrat justru
akan membahayakan kesehatan ke depannya.
Berapakah
kebutuhan karbohidrat tubuh anda?
Temukan jawabannya hanya di Klub Nyai Tante.