Translate

Rabu, 28 Februari 2018

Info Kesehatan - Tren Makanan Sehat yang Perlu Kamu Coba


Sudikah kita untuk Tau?

Tren Makanan Sehat yang Perlu Kamu Coba


Masuk bulan ketiga di tahun 2018, apakah resolusi kurus kamu sudah mulai terlihat? Jika kamu tidak sempat untuk berolahraga namun bentuk tubuh ideal masih menjadi prioritas di tahun ini, berarti sekarang waktunya untuk makan sehat.

Tenang, tidak semua makanan sehat itu rasanya tidak enak kok, berikut Cashbac berikan beberapa referensinya untuk kamu coba:

1. Shabu-shabu

Kenapa shabu-shabu tergolong makanan sehat? Yang pertama karena shabu-shabu kaya akan protein. Mulai dari sup yang digunakan, hingga penggunaan daging yang memang baik untuk kesehatan kamu. Ads by AdAsia You can close Ad in {5} s Saat makan shabu-shabu sebisa mungkin untuk hindari tambahan nasi, karena kandungan gulanya yang dapat menghambat resolusi kamu tahun ini. Untuk shabu-shabu sehat yang bebas dari MSG dan hanya menggunakan bahan yang berkualitas, bisa kamu dapatkan di Shabu2House yang berada di Plaza Indonesia.

2. Poke

Poke adalah salad yang menggunakan ikan mentah sebagai bahan utamanya. Gabungan dari ikan dan sayur ini sudah tidak perlu lagi diragukan akan kesehatan dan kebaikannya dong untuk tubuh kamu. Berasal dari Hawaii, kini makanan sehat yang satu ini sudah bisa kamu temukan di Indonesia, tepatnya di Pokinometry yang ada di Gandaria City. Ilustrasi(Thinkstockphotos)

3. Pho

Siapa yang tidak suka dengan mie? Namun banyaknya kandungan pengawet membuat makanan yang satu ini tidak jarang dihindari karena takut dapat mengganggu kesehatan. Tapi apakah kamu sudah pernah mencoba mie ala Vietnam yang biasa dikenal dengan nama Pho?

Makanan yang tersedia di Saigon Delight ini bisa kamu nikmati tanpa perlu khawatir merusak kesehatan, karena hanya bahan berkualitas yang digunakan dan tanpa tambahan MSG dalam setiap sajiannya.

4. Gelato  

Es krim, meski sering dianggap sebagai makanan yang bisa membuat kamu gemuk tapi beda dengan gelato. Es krim dari Italia ini memiliki kandungan lemak yang rendah, hanya sekitar enam sampai dengan sepuluh persen.

Jadi sekarang kamu bisa nikmati 16 rasa gelato di Ziato Gelato yang terletak di daerah Kemang, karena rasa manisnya gelato dijamin bikin kamu senang tanpa perlu merasa bersalah jadi gemuk.


Apa makanan sehat yang cocok untuk program diet Anda?

Temukan jawabannya hanya di Klub Nyai Tante.

Selasa, 27 Februari 2018

Info Kesehatan - 3 Makanan Sumber Gandum Utuh yang Sehat untuk Sarapan


Sudikah kita untuk Tau?

3 Makanan Sumber Gandum Utuh yang Sehat untuk Sarapan


Sarapan adalah hal yang wajib dilakukan setiap pagi. Pasalnya, perut yang kosong akibat tidak makan apapun semalaman, harus segera diisi agar kuat beraktivitas seharian. Maka itu, menu sarapan sebaiknya dibuat dari makanan yang kaya gizi serta dapat mengenyangkan, salah satunya adalah dari sumber makanan yang mengandung gandum utuh.

Gandum utuh adalah jenis karbohidrat yang bisa memenuhi kebutuhan energi di pagi hari, dan tentunya lebih sehat karena mengandung banyak serat. Bahkan, Anda dijamin bisa kenyang lebih lama jika mengonsumsi gandum utuh ketika sarapan. Jadi, makanan dengan gandum utuh adalah pilihan yang tepat untuk menu sarapan keluarga Anda.

Lantas, makanan apa saja yang mengandung gandum utuh dan bisa jadi pilihan menu sarapan yang sehat?

1.        Roti gandum

Jika Anda sebelumnya sering mengonsumsi roti putih biasa sebagai menu sarapan, maka mulai sekarang ganti roti Anda dengan roti gandum. Roti gandum memiliki kalori lebih rendah, tapi serat yang justru lebih banyak. Satu tangkup (dua helai) roti gandum setara dengan 138 kalori dan 4 gram serat.

Jumlah itu cukup untuk menghadang rasa lapar hingga siang nanti, apalagi ditambah dengan kandungan seratnya yang cukup banyak. Lebih lengkap lagi bila Anda tambahkan makanan sumber protein, seperti telur dan sayuran atau buah-buahan.

2.        Sereal

Pilihan menu sarapan praktis nan sehat lainnya adalah sereal. Ya, sekarang ini sudah mudah ditemukan produk sereal yang dibuat dari biji gandum utuh yang juga rendah gula, sehingga membuat pagi Anda bertenaga dan dapat mengganjal perut sampai jadwal makan selanjutnya.

Sereal yang terbuat dari 100% biji gandum utuh yang bisa Anda dapatkan di supermarket langganan adalah Koko Krunch. Sereal ini dibalut dengan rasa cokelat yang lezat dengan gula per sajian sebanyak 30 gram, atau setara dengan 2 sendok teh saja. Jadi, Koko Krunch bisa jadi pilihan menu sarapan yang sehat, enak, dan praktis, apalagi bagi Anda yang tidak memiliki waktu yang banyak untuk menyiapkan menu sarapan Anda dan keluarga.

3.        Oatmeal

Makanan yang mengandung gandum utuh lainnya adalah oatmeal. Mungkin, sebagian dari Anda pernah mendengar oatmeal adalah salah satu makanan yang bisa membantu Anda yang sedang berdiet. Satu porsi oatmeal (4 sendok makan oatmeal kering) mengandung 140 kalori.
Biasanya, sebagai menu sarapan, oatmeal dapat disajikan dengan tambahan potongan buah-buahan yang segar, sehingga bisa membuat Anda kenyang tanpa membuat kalori melonjak.


Makanan sehat apa yang cocok untuk sarapan anda?

Temukan jawabannya hanya di Klub Nyai Tante.

Senin, 26 Februari 2018

Info Kesehatan - Fenomena Weekend Warriors: Olahraga Hanya di Akhir Pekan Saja


Sudikah kita untuk Tau?

Fenomena Weekend Warriors: Olahraga Hanya di Akhir Pekan Saja


Berolahraga setiap hari Sabtu atau Minggu pagi mungkin sudah menjadi rutinitas bagi sebagian orang. Namun, tahukah Anda bahwa dengan hanya aktif bergerak saat akhir pekan, Anda masih termasuk seseorang yang kurang aktif beraktivitas fisik? Terlebih jika saat hari kerja Anda cenderung menghabiskan waktu untuk duduk saat bekerja yang cenderung beraktivitas sendetari. Fenomena ini dikenal sebagai pola olahraga weekend warriors di mana seseorang hanya aktif bergerak saat di akhir pekan.

Kenapa weekend warriors tidak dianggap aktif secara fisik

Pola hidup yang aktif bisa dicapai dengan aktif bergerak dan dilakukan dalam 3 hari seminggu. Sedangkan pola aktivitas fisik weekend warriors adalah pola aktivitas fisik yang hanya dilakukan saat akhir pekan dan cenderung tidak beraktivitas di hari biasa. Pada umumnya, waktu berolahraga hari minggu juga dilakukan dalam waktu yang lebih singkat dan mungkin kurang dari 60 menit.

Jika dilihat dari lama waktunya, kebutuhan aktivitas fisik orang dewasa adalah sebanyak 150 menit dalam seminggu untuk beraktivitas fisik dengan intensitas sedang (seperti bersepeda, berenang, berjalan, melakukan pekerjaan rumah, bermain permainan olahraga) dengan minimal waktu sesi berolahraga selama 10 menit. WHO juga merekomendasikan untuk memperkuat otot, penuhilah waktu kebutuhan aktivitas fisik selama 150 menit perminggu dalam waktu 2-3 hari. Beraktivtas fisik sedang secara rutin akan membantu otot berkembang lebih baik.

Apakah saya seorang weekend warrior?

Seseorang memenuhi kriteria weekend warriors jika ia lebih banyak menghabiskan waktu dengan duduk pada saat hari kerja dan hanya beraktivitas fisik sekitar 150 menit pada akhir pekan. Namun jika tidak memenuhi kriteria tersebut, maka ia tetap termasuk memiliki pola aktivitas fisik sedentari meskipun sudah berolahraga pada akhir pekan.

Apa efeknya jika hanya berolahraga saat akhir pekan?

Tipikal olahraga saat akhir pekan dilakukan dalam waktu yang singkat dan mungkin dengan intensitas yang terlalu tinggi. Tubuh memerlukan adaptasi untuk berolahraga, otot tubuh yang tidak siap untuk bergerak dengan intensitas yang tinggi akan lebih berisiko mengalami berbagai cedera, di antaranya:

  1. Achilles Tendon Rupture – adalah kerusakan pada jaringan atau robeknya otot tendon kaki, biasanya disebabkan oleh kegiatan yang menggunakan kaki berjalan dan berlari. Gejala cedera ini dapat diamati dengan mudah ditandai dengan adanya pembengkakan pada bagian tendon kaki yang mengalami rupturealias sobek. Hal ini termasuk kerusakan otot yang serius bahkan memerlukan operasi untuk penyembuhannya.
  2. Plantar fasciitis – merupakan cedera pada telapak kaki bagian belakang kaki (tumit) yang disebabkan tekanan berlebih dan sering ditandai dengan rasa nyeri. Efek nyeri dari cedera ini cenderung dapat berlangsung lama bahkan hingga durasi tahunan untuk benar-benar hilang.
  3. Lateral epicondylitis – berupa cedera pada area sekitar sikut. Penekukan berulang pada bagian pergelangan tangan disertai gerakan supinasi atau pronasi menyebabkan kerusakan kecil pada otot dan jaringan kolagen sikut. Gerakan olahraga yang menggunakan tangan dan alat olahraga seperti golf dan tenis adalah penyebab utama cedera ini.
  4. Ankle sprain atau engkel terkilir – merupakan salah satu bentuk cidera pada persendian kaki karena pergerakan memutar kaki yang batas normal pergerakannya. Tekanan berlebih untuk memutarkan kaki saat berolahraga adalah penyebab utamanya. Jika hal ini terjadi biasanya wilayah persendian di punggung kaki dengan tulang tibia mengalami pembengkakan dan rasa nyeri.
  5. Shin splints – adalah cedera yang disebabkan tekanan berlebih tulang tibia (tulang kering), rasa nyeri berasal tendon di sekitar tulang yang mengalami tekanan. Hal ini disebabkan karena peningkatan intensitas berolahraga pada permukaan yang keras atau permukaan yang tidak rata.
  6. Meningkatkan risiko serangan jantung – Berolahraga memang memiliki manfaat, namun intensitas yang terlalu tinggi akan berbahaya bagi kesehatan. Selain cedera, risiko lebih besar adalah ancaman pada kesehatan kardiovaskuler pada individu dengan pola aktivitas weekend warriors. Suatu penelitian menunjukkan bahwa serangan jantung (cardiac arrest) saat olahraga lebih sering terjadi pada individu yang kurang aktif yang mengalami peningkatan aktivitas fisik secara berlebih pada suatu sesi olahraga. Hal ini dikarenakan kerja jantung akan lebih berat jika kita tubuh tidak terbiasa melakukan aktivitas fisik dengan intensitas yang terlalu tinggi sehingga memicu gangguan fungsi dan serangan jantung. Hal ini juga dapat diperburuk oleh faktor risiko penyakit jantung.

Untuk menghindari cedera saat berolahraga di akhir pekan, Anda perlu mempersiapkan tubuh dengan memulai olahraga dengan intensitas rendah atau sedang satu atau dua hari sebelum akhir pekan. Peningkatan intensitas secara bertahap diperlukan untuk mencegah cedera saat berolahraga dengan intensitas tinggi. Lakukan juga pemanasan dan pendinginan dengan melakukan peregangan otot sebelum dan sesudah olahraga.

Suatu studi untuk mengetahui manfaat pola aktivitas weekend warriors menemukan  pola aktivitas ini akan bermanfaat untuk pencegahan berbagai penyakit kronis pada seseorang dengan tubuh yang benar-sehat, namun hal ini justru tidak memberikan efek yang tidak signifikan pada individu dengan faktor risiko. Selain itu, rekomendasi aktivitas fisik untuk aktif minimal 3 hari per minggu bertujuan agar indivdu rutin beraktivitas dan dapat meningkatkan intensitasnya sehingga dapat bermanfaat dalam mencegah obesitas dan terjadinya sindrom metabolik. Sehingga pola aktivitas weekend warrior akan kurang efektif jika Anda memiliki tujuan penurunan berat badan dan penerapan pola hidup sehat.


Olahraga apa yang cocok untuk tubuh anda?

Temukan jawabannya hanya di Klub Nyai Tante.

Jumat, 23 Februari 2018

Info Kesehatan - Apakah Boleh Langsung Makan Setelah Olahraga?


Sudikah kita untuk Tau?

Apakah Boleh Langsung Makan Setelah Olahraga?


Merasa lapar setelah olahraga? Tentu bukan Anda saja yang merasakan hal ini. Hampir semua orang yang baru saja selesai olahraga, pasti akan merasa lapar dan ingin makan sesuatu. Terkadang, ini bisa bikin Anda dilema, apakah harus menahan lapar setelah olahraga atau tetap makan setelah olahraga. Sebenarnya boleh tidak makan setelah olahraga? Atau haruskah Anda menahan lapar tersebut agar sesi olahraga Anda tadi tidak sia-sia?

Bolehkah makan setelah olahraga?

Apapun olahraga yang Anda lakukan, entah itu olahraga kardio atau latihan kekuatan otot, tetap menghabiskan energi. Maka itu, banyak orang yang kemudian merasa perut keroncongan setelah olahraga. Tak sedikit pula yang bingung, apakah ingin tetap menjaga diet dan mempercepat penurunan berat badan dengan tidak makan atau harus menuruti keinginan perut.

Sebenarnya, sah-sah saja jika Anda makan setelah olahraga, bahkan Anda sudah boleh makan sekitar 15-30 menit setelah olahraga selesai. Tubuh tetap butuh asupan makanan sebagai pengganti energi yang sebelumnya telah terkuras. Olahraga yang sebelumnya dilakukan tidak akan sia-sia jika Anda makan setelahnya. Pasalnya, ketika Anda berolahraga, cadangan lemak yang terpakai sebagai bahan energi.

Nah, makanan yang Anda santap setelah olahraga tidak akan langsung berubah menjadi cadangan lemak yang sebelumnya telah dibakar saat olahraga. Ini karena suatu makanan akan diubah menjadi lemak jika memang kebutuhan makanan jaringan dan sel tubuh sudah terpenuhi. Jadi, bisa dibilang lemak tubuh adalah sisa makanan yang tak terpakai jadi energi.  

Lagi pula, otot-otot Anda membutuhkan energi dan makanan pengganti setelah bekerja keras. Dengan begitu, otot bisa pulih kembali dan Anda pun mampu kembali untuk melanjutkan aktivitas atau bahkan melakukan olahraga pada jadwal berikutnya. Jadi, tidak perlu merasa bersalah jika Anda merasa kelaparan dan ingin makan setelah olahraga.

Akan tetapi, hati-hati dengan jenis makanan yang Anda pilih

Tak ada salahnya makan setelah olahraga, tapi hati-hati dalam memilih jenis makanan yang akan Anda konsumsi. Salah-salah memilih jenis makanan, justru akan membuat olahraga yang sebelumnya Anda lakukan sia-sia.

Bukan berarti Anda bisa makan apa pun. Jangan mentang-mentang perut keroncongan, Anda dapat makan dalam porsi yang banyak. Tetap saja, Anda harus mengatur dan memilih makanan yang sehat.

Konsumsi makanan dengan nutrisi yang seimbang antara karbohidrat, protein, dan lemak. Hindari makanan yang berlemak tinggi setelah Anda berolahraga. Hindari juga makan makanan yang berat setelah berolahraga. Ini hanya akan membuat perut Anda “kaget”.

Alih-alih memakan semua makanan tinggi kalori tersebut, sebaiknya ganti dengan makanan yang ringan tapi cukup bisa menggantikan energi Anda yang hilang. Apalagi, jika Anda merasa pusing dan lemah setelah berolahraga, maka makanan atau camilan manis cukup bisa membantu memulihkan energi Anda dengan cepat.

Selain itu, Anda juga bisa makan makanan seperti buah-buahan yang punya kandungan gula alami. Salad atau gado-gado juga bisa menjadi pilihan. Setelah itu, selang 30-60 menit Anda bisa mengonsumsi makan makanan berat. Dengan catatan, jika memang sudah jadwalnya makan.


Apa nutrisi yang cocok dikonsumsi setelah berolahraga?

Temukan jawabannya hanya di Klub Nyai Tante.

Kamis, 22 Februari 2018

Info Kesehatan - Apakah Makanan Organik Sudah Pasti Lebih Sehat?


Sudikah kita untuk Tau?

Apakah Makanan Organik Sudah Pasti Lebih Sehat?

Bahan makanan organik kerap disebut lebih sehat dibandingkan bahan makanan yang dikembangkan dengan pertanian dan peternakan non-organik.

Benarkah demikian?

Perbedaan utama bahan makanan organik dengan non-organik bisa dilihat dari cara petani dan peternak memproses sayur, buah, biji-bijian, dan daging yang akan dijual untuk dikonsumsi. Petani dan peternak organik tidak menggunakan bahan-bahan sintetis seperti pestisida dan pupuk pada tanaman, atau suntik antibiotik pada hewan yang mereka pelihara.
Banyak orang mulai memilih untuk membeli bahan makanan organik dibanding bahan yang dikembangkan dengan metode konvensional karena beberapa alasan, antara lain:

1. Diklaim tidak mengandung pestisida

Petani konvensional pada umumnya menggunakan pestisida sintetis untuk melindungi sayuran dan buah dari jamur, hama, dan serangga. Pestisida ini akan terus meninggalkan residu yang menempel pada sayuran dan buah sehingga dikhawatirkan berisiko pada manusia yang mengonsumsinya.
Berbeda dengan petani konvensional, petani organik menggunakan predator alami atau perangkap serangga untuk memberantas hama dan serangga. Meski demikian, jika ada penggunaan pestisida pada bahan makanan organik maupun non-organik, umumnya tidak melebihi kadar yang dianjurkan pemerintah.
Ada banyak hal yang harus dipenuhi produsen jika ingin mencantumkan label ’organik’ pada bahan makanan yang akan dijual,  di antaranya:
  • Tanaman tidak ditumbuhkembangkan dengan pestisida termasuk herbisida, pupuk sintetis, limbah lumpur, bioteknologi, atau radiasi ion.
  • Daging dapat diberi label organik jika hewan yang diternakkan diberi pakan organik dan tidak diberi antibiotik dan hormon pertumbuhan.
  • Hewan-hewan tersebut juga harus cukup mendapat akses ke tempat terbuka seperti rumput di tanah lapang.

2. Diklaim tidak mengandung bahan tambahan

Bahan tambahan yang dimaksud di sini misalnya bahan pengawet, pemanis buatan, monosodium glutamate (MSG), atau bahan pewarna dan perasa.

3. Diklaim lebih ramah lingkungan

Pertanian organik bertujuan menjaga kelestarian air dan tanah dengan mengurangi polusi bahan pestisida sintetik.

4. Terasa lebih enak

Hal ini bisa jadi dikarenakan pertanian organik umumnya mengolah tanaman dalam jumlah terbatas dan langsung menjualnya ke pasar terdekat dari lokasi pertanian tersebut. Makanan yang segar tentu akan terasa lebih enak.

Sisi lain makanan organik

Lantas, apakah bahan makanan organik benar-benar membawa manfaat kesehatan? Belum ada jawaban yang pasti soal ini karena sangat sedikit bukti yang menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan organik benar-benar membawa manfaat kesehatan yang lebih banyak dibanding makanan konvensional.
Meski banyak membawa manfaat, ada beberapa konsekuensi yang harus kita tanggung jika mengonsumsi makanan organik, antara lain:
  • Harga bahan makanan organik lebih tinggi dibanding bahan makanan konvensional karena pertanian dan peternakan organik memerlukan metode perawatan khusus.
  • Bahan makanan organik lebih cepat membusuk karena tidak mengandung unsur pengawet.
  • Karena tidak menggunakan pestisida dan bahan tambahan lain, bentuk dan penampilan makanan organik mungkin tidak semenarik bahan makanan konvensional.
  • Warnanya barangkali tidak begitu cerah, ukurannya tidak begitu besar, atau terdapat lubang lubang pada sayur atau buahnya.
  • Pestisida sintetis bukanlah satu-satunya hal yang mengancam kesehatan makanan karena terdapat juga racun alami yang digunakan sebagai pestisida organik untuk melindungi tanaman. Solanin adalah salah satu contohnya. 

Konsekuensi-konsekuensi di atas tidak berarti bahwa kualitas bahan makanan organik bisa lebih rendah daripada makanan non-organik, sebab standar keamanan makanan yang diterapkan harus sama.

Sehatkah untuk bayi?

Penelitian menemukan, tidak ada perbedaan dalam hal kandungan nutrisi yang terdapat dalam bahan makanan organik dibandingkan dengan makanan yang dikembangkan pertanian konvensional. Hanya beberapa jenis saja, seperti susu organik yang memiliki kandungan asam lemak omega-3 lebih tinggi daripada susu non-organik yang berguna sebagai perlindungan dari penyakit jantung.

Poin penting dari memberikan makanan organik pada bayi adalah berkurangnya risiko anak terpapar pestisida yang umumnya terdapat dalam bahan makanan dalam buah dan sayur yang ditanam secara konvensional. Hal ini dikarenakan bayi lebih berisiko mengalami gangguan akibat paparan pestisida dibanding orang dewasa. Meski demikian, sebenarnya kadar pestisida dalam bahan makanan non-organik umumnya juga tidak melebihi batas maksimal yang ditetapkan pemerintah.

Hewan yang diternakkan tidak secara organik kemungkinan telah menerima suntikan antibiotik atau pengobatan lain untuk mencegah risiko penyakit. Beberapa peneliti percaya bahwa kandungan bahan ini dalam tubuh hewan yang dikonsumsi dapat membahayakan kesehatan. Namun kebenaran hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut. Meski demikian, jika hewan yang diternakkan dengan cara organik dalam kondisi sakit, terkadang ia juga perlu ditangani dengan suntik antiobiotik atau obat-obatan lain.
Hal terpenting di atas pilihan organik atau tidak adalah memberikan nutrisi yang cukup dan lengkap bagi si bayi. Sebab, makanan organik tidak selalu berarti pilihan lebih sehat.

Bagaimana agar lebih sehat?

Orang yang mengonsumsi sayur dan buah organik lebih tidak berisiko terpapar residu pestisida. Begitu juga yang mengonsumsi daging yang diternakkan secara organik lebih tidak berisiko terpapar bakteri yang resisten terhadap antibiotik. Meski demikian, belum ditemukan manfaat kesehatan yang signifikan dari mengonsumsi bahan makanan organik.

Terdapat banyak faktor lain yang menentukan kesehatan seseorang di samping pilihan konsumsi makanan organik atau konvensional. Sebenarnya, hal terpenting bukanlah pada apakah bahan makanan kita organik atau bukan. Yang terpenting, pastikan kita selalu memproses bahan-bahan makanan tersebut sebelum dikonsumsi dengan beberapa cara di bawah ini.
  • Untuk mendapatkan bahan makanan segar, belilah buah dan sayur sesuai musimnya, atau lebih baik lagi belilah langsung dari petani lokal.
  • Cuci buah dan sayuran di bawah air mengalir sebelum dikonsumsi atau diolah. Dengan mencuci, umumnya kotoran, debu, bakteri, dan bahan kimia yang menempel pada lapisan kulit akan hilang.

Meski demikian, tetap ada bahan pestisida tertentu yang tidak dapat hilang dengan dicuci. Ini bisa diatasi dengan mengupas kulitnya untuk mengurangi risiko paparan pestisida. Di sisi lain, mengupas kulit buah atau sayur tertentu memang berisiko menghilangkan sebagian serat dan nutrisi. Mengonsumsi berbagai jenis sayur, buah, dan protein hewani dapat mengurangi risiko paparan terhadap satu jenis pestisida.

Bacalah label makanan kemasan dengan baik. Walaupun diberi label organik, namun bisa saja produk tersebut masih mengandung kalori, gula, dan garam dalam kadar berlebihan. Jika ingin mendatangkan nutrisi maksimal, -baik makanan organik maupun non-organik, konsumsilah sayur dan buah dalam keadaan segar.

Nutrisi yang terdapat dalam makanan bisa mengalami oksidasi dari waktu ke waktu. Sebagai contoh, meskipun kita memiliki buah jeruk organik, namun jika kita menyimpannya sekian lama dalam lemari pendingin, maka akan banyak nutrisi yang hilang dari buah jeruk tersebut.


Apa Nutrisi yang cocok untuk tubuh Anda?

Temukan jawabannya hanya di Klub Nyai Tante.

Rabu, 21 Februari 2018

Info Kesehatan - Diet Sesuai DNA, Benarkah Manjur Turunkan Berat Badan?


Sudikah kita untuk Tau?

Diet Sesuai DNA, Benarkah Manjur Turunkan Berat Badan?


Apakah kamu sudah mencoba berbagai diet, tapi tidak berhasil? Apa kamu juga sudah berolahraga mati-matian, tapi berat badan tidak kunjung turun?

Kamu mungkin tidak sendirian dalam hal ini. Karena itu, para peneliti berusaha menemukan pola diet sesuai DNA masing-masing orang. Diharapkan, pola diet yang baru ini lebih cocok bagi kondisi genetik setiap orang yang tentu berbeda.

Namun, apakah diet ini sudah terbukti ampuh turunkan berat badan? Seberapa jauh efeknya bagi kesehatan?

David Threadgill, Ph.D. dari Texas A&M College of Veterinary Medicine & Biomedical Sciences, sebagai penulis pada makalah yang diterbitkan dalam jurnal Genetics, telah melakukan penelitian tentang diet sesuai DNA yang bisa dicoba.

David dan timnya memulai pengamatan mengenai diet DNA ini berdasarkan sindrom metabolik yang dimiliki masing-masing orang.

Menurut David, saat ini ada banyak tips atau metode diet yang menjanjikan hasil tertentu secara cepat dan diklaim cocok bagi semua orang.

Padahal, tubuh dan metabolisme orang berbeda-beda sehingga metode diet tertentu belum tentu cocok dan ampuh bagi orang dengan kondisi metabolik tertentu.

Metabolisme sendiri adalah proses kimiawi dalam tubuh di mana asupan nutrisi dari makanan atau minuman diubah menjadi sumber energi bagi setiap sel dalam tubuh.

Dengan energi yang cukup, organ-organ tubuh manusia akan mampu bekerja sesuai fungsinya. Akan tetapi, proses terjadinya metabolisme tidak sama persis pada tubuh setiap orang.

Untuk menguji hipotesis mereka, para peneliti dari Texas tersebut menggunakan sejumlah tikus yang memiliki empat jenis rantai genetik (DNA) yang berbeda. Tikus-tikus ini dibuatkan pola makan yang berbeda-beda jenisnya.

Diet sesuai DNA ini dirancang sedemikian rupa sehingga hampir setara dengan menu makanan yang umum.

Di antaranya adalah makanan barat yang kebanyakan menu Amerika, makanan Mediterania, makanan Jepang, dan makanan diet Maasai (Afrika bagian timur) atau mirip dengan diet ketogenik.

Jika ingin dijabarkan lebih dalam, diet menu Amerika merupakan makanan yang tinggi lemak dan karbohidrat olahan. Diet Mediterania lebih menonjolkan makanan tinggi serat, termasuk ekstrak anggur merah.

Sedangkan makanan Jepang terdiri dari ekstrak teh hijau dan nasi. Terakhir, diet makanan ketogenik merupakan makanan yang tinggi lemak dan protein, tapi hanya sedikit sekali karbohidratnya.

Barrington, salah satu periset dari penelitian tersebut, mencoba menggabungkan kandungan serat dan senyawa bioaktif yang dianggap penting dalam uji coba ini.

Tidak lupa juga, tim peneliti memantau kesehatan kardiometabolik tikus, mengukur tekanan darah, gula darah, kadar kolesterol, dan melihat tanda-tanda adanya perlemakan hati.

Tingkat aktivitas fisik para tikus juga dipantau. Begitu pula dengan nafsu makan tikus serta asupan makanannya.

Lalu bagaimana hasilnya?

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 3 dari 4 diet sesuai DNA ini bekerja baik untuk kebanyakan tikus. Akan tetapi, tikus dengan rantai genetik keempat tidak merespon pola makan Jepang dengan baik.

Tikus-tikus dengan dua jenis rantai genetik merespons diet ketogenik dengan sangat baik, sedangkan tikus-tikus dengan dua jenis rantai genetik lainnya tidak cocok menjalani diet kegotenik.

Menurut Barrington, “Yang satu jadi obesitas dan mengalami kenaikan kolesterol serta perlemakan hati. Satunya lagi jadi lebih lemas dan cenderung tidak mau beraktivitas fisik, meskipun tubuhnya masih tetap ramping.”

Barrington juga menjelaskan, bahwa ini sama saja dengan yang disebut  “kurus tapi berlemak” pada manusia. Di mana seseorang terlihat memiliki berat badan yang sehat tapi sebenarnya memiliki persentase lemak tubuh yang tinggi.

Peneliti mengharapkan dengan adanya penelitian awal ini, akan muncul ilmu baru lagi terkait pola diet berbeda yang bisa diterapkan di masing-masing orang juga. Makanan, diet, ataupun olahraga yang dilakukan juga akan disesuaikan dengan genetik masing-masing.


Apa diet sehat yang cocok untuk tubuh anda?

Temukan jawabannya hanya di Klub Nyai Tante.

Selasa, 20 Februari 2018

Info Kesehatan - 6 Langkah Sederhana Mengurangi Konsumsi Karbohidrat


Sudikah kita untuk Tau?

6 Langkah Sederhana Mengurangi Konsumsi Karbohidrat


Diet karbohidrat merupakan cara yang paling umum dilakukan untuk memulai gaya hidup sehat. Selain memang bikin gemuk, kebanyakan makan makanan bertepung dan bergula tinggi lama-lama dapat menyebabkan diabetes hingga penyakit jantung.

Berikut beberapa cara yang bisa kamu contek mulai detik ini untuk mengurangi asupan makanan karbohidrat tinggi.

1.        Stop minum minuman manis

Jika kamu sedang berusaha mengurangi makanan karbohidrat, sebisa mungkin jauhilah minuman manis, seperti teh manis, sirup, minuman bersoda, jus buah kemasan, kopi kalengan atau sachetan, dan lainnya. Jika ingin minum teh, kopi, atau susu, kurangi jumlah gulanya.

Gula dalam minuman manis cepat menaikan kadar gula darah dan tidak membuat perut merasa kenyang. Itu sebabnya orang cenderung makan banyak setelah minum minuman manis. Akibatnya, kandungan gula tinggi ini justru menambah asupan kalori yang tidak perlu.

Menurut Hardvard School of Public Health  minuman manis merupakan faktor risiko utama dari obesitas dan diabetes. Pilihan minuman terbaik adalah air putih atau air mineral. Jika kamu sedang ingin minuman berperisa, kamu bisa meracik jus buah sendiri di rumah menggunakan buah segar (tanpa gula, ya!) atau infused water dari potongan buah segar. Teh tawar dan kopi hitam pahit juga bisa dijadikan alternatif minuman tak bergula.

2.        Makan lebih banyak sayuran agar cepat kenyang

Sayuran adalah sumber makanan tinggi serat. Konsumsi makanan berserat dapat membantu merasa kenyang lebih lama, tanpa harus menambahkan banyak kalori ke dalam tubuh. Serat tidak dicerna seperti karbohidrat, lemak, atau protein yang masuk ke tubuh. Serat termasuk lambat untuk dicerna sehingga dapat mengisi lambung dalam jangka waktu yang lebih lama.

Hal ini kemudian merangsang otak untuk berpikir bahwa tubuh sudah kenyang dan harus berhenti makan. Makanan tinggi serat juga tidak menyebabkan kenaikan gula darah. Serat sayuran juga berfungsi untuk mencegah dan/atau mengatasi sembelit, salah satu efek samping yang terjadi ketika kita mulai menghentikan asupan makanan karbohidrat.

Pilihlah sayuran yang sedikit mengandung karbohidrat, seperti tauge, brokoli, kembang kol, terong, tomat, jamur, bayam, timun, bokcoy, selada, dan bayam.

3.        Memilih sumber lemak yang tepat

Untuk mengganti asupan energi yang hilang dari makanan karbohidrat tinggi, kamu diperbolehkan untuk makan lemak. Namun perhatikan jenis lemaknya. Makanan tinggi lemak jenuh, seperti gorengan, daging merah yang berlemak, kulit ayam, dan makanan cepat saji dapat meningkatkan kolesterol jahat dalam tubuh. Sumber lemak inilah yang harus dibatasi porsinya.

Perbanyaklah makan makanan tinggi lemak baik, seperti alpukat, salmon, sarden, kuaci bunga matahari, minyak zaitun, kacang almond, ikan-ikanan, dan daging ayam tanpa lemak. Lemak baik, alias lemak tidak jenuh, dapat menjaga fungsi pembuluh darah dan kerja jantung tetap stabil.

4.        Pilih snack yang rendah karbohidrat

Jika kamu sering mengonsumsi kentang goreng sebagai snack, ubahlah kebiasaan tersebut. Pilihlah snack yang rendah karbohidrat namun tinggi akan protein.
Snack yang tinggi protein merupakan cara yang ampuh untuk mengurangi rasa lapar diantara jam jam makan utama.

Contoh snack yang bisa dikonsumsi adalah kacang-kacangan seperti almond dan edamame, yogurt, hingga tahu dan tempe.

5.        Baca informasi nilai gizi di setiap produk makanan

Untuk mengetahui kandungan karbohidrat yang ada dalam suatu produk makanan, bacalah label informasi nilai gizinya. Ingat, nilai gizi suatu produk makanan dibuat berdasarkan dengan porsi takaran saji, bukan berat bersih dari produk tersebut. Jangan sampai terkecoh membacanya.

Contohnya begini: Kamu membeli produk X dengan berat bersih (netto) 60 gram. Pada label informasi produk tersebut tertera jumlah karbohidratnya 10 gram. Total karbohidrat tersebut bukanlah mewakili isi seluruh kemasan tersebut.

Kamu harus lihat juga informasi takaran sajinya. Jika pada label tertulis takaran saji 30 gr, itu artinya setiap 30 gram dari produk tersebut mengandung 10gr karbohidrat. Dengan demikian, jika kamu mengonsumsi sebungkus langsung sampai habis, artinya kamu sudah mengonsumsi 20 gram karbohidrat, bukan 10 gram.

6.        Kurangi makanan karbohidrat perlahan-lahan

Mengubah jenis diet akan berdampak pada kerja metabolisme tubuh. Diet rendah karbohidrat membuat tubuh kehilangan sumber energi terbesarnya. Hal ini dapat membuat metabolisme tubuh berjalan lambat, sebagai cara tubuh menghemat cadangan energi yang tersisa.

Untuk mengurangi efek samping ini, buatlah perubahan sedikit demi sedikit. Berilah tubuh waktu untuk beradaptasi pada perubahan yang dilakukan. Contohnya, mulailah dengan mengurangi jumlah gula yang biasa digunakan dalam makanan atau minuman yang kamu konsumsi.

Jika sudah mulai terbiasa, kamu bisa coba untuk menghindari gula sama sekali untuk beberapa waktu. Namun, jangan lupa untuk sesuaikan dengan kemampuan tubuh dan aktivitas harian. Menjalani diet rendah karbohidrat tidak berarti menghilangkan makanan karbohidrat sama sekali.

Bijaklah dalam mengatur menu makan harian, karena tubuh masih tetap memerlukan asupan karbohidrat untuk bisa berfungsi dengan baik. Kekurangan karbohidrat justru akan membahayakan kesehatan ke depannya.


Berapakah kebutuhan karbohidrat tubuh anda?

Temukan jawabannya hanya di Klub Nyai Tante.

Senin, 19 Februari 2018

Info Kesehatan - Lebih Sehat dengan Cukup Minum Air


Sudikah kita untuk Tau?

Lebih Sehat dengan Cukup Minum Air

Menjaga kesehatan tubuh dan juga mental, tak terlepas dari tercukupinya kebutuhan cairan. Berapa banyak air minum yang harus kita konsumsi setiap hari memang berbeda-beda, tergantung pada usia, kondisi tubuh, dan juga tingkat aktivitas fisik.

Profesor Stavros Kavouras dari Universitas Arkansas yang mempelajari hidrasi mengungkapkan, air sangat penting bagi tubuh, tetapi sayangnya nutrisi tersebut sering terlupakan dalam sains. “Kita tidak memiliki alat presisi untuk mengukur seberapa banyak kita minum, jadi literatur seputar hidrasi kira-kira sama canggihnya dengan riset merokok di tahun 70an,” kata Kavouras.

Namun, ada beberapa fakta yang perlu diketahui soal air, misalnya sekitar 50- 60 persen komponen tubuh kita adalah air. Selain itu, air berfungsi melumasi persendian, dan menjaga tubuh tetap berjalan dengan mengatur suhu tubuh, membantu pencernaan, dan menghilangkan cairan kotor melalui keringat.

Agar kita semakin rajin minum air, ketahui apa saja manfaat cukup cairan yang mungkin belum diketahui:

1.        Menurunkan berat badan

Sebuah studi baru yang diterbitkan di jurnal Obesity menemukan bahwa orang dewasa dengan kegemukan yang meminum 473 ml air setiap sebelum makan kehilangan sekitar 4 kg selama 12 minggu.  Hal itu lantaran tambahan air membuat kita merasa kenyang dan akan mengurangi porsi makan.

2.        Tak mudah tersinggung

Kalau kita mengalami dehidrasi bahkan sebanyak satu persen sudah cukup berpengaruh pada mood, misalnya saja sakit kepala, kelelahan, mood yang buruk, dan fokus kabur, menurut sebuah studi tentang wanita muda yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition. 

3.        Melindungi ginjal 

Ginjal merupakan organ pertama yang paling merasakan dampak ketika tubuh kekurangan cairan. Penelitian termasuk studi 2011 dari University of Australia menemukan bahwa mereka yang minum lebih banyak air cenderung tidak memiliki penyakit ginjal kronis.

Lantas, berapa air putih yang harus diasup tubuh? Kavouras mengatakan setiap orang, setiap hari membutuhkan kecukupan cairan yang bervariasi. “Jika kita berkeringat dan AC rusak, kemudian olahraga, maka kita membutuhkan lebih banyak air dibanding dengan kondisi sebaliknya,” ungkap Kavouas.

Usia, berat, dan iklim juga berperan soal asupan air putih dalam tubuh.

Kendati demikian, The Institute of Medicine memperkirakan bahwa pria dan wanita membutuhkan sekitar 3,7 dan 2,7 liter air setiap hari, yang mencakup semua air yang didapatkan dari makanan dan minuman lainnya. Kebanyakan orang mendapatkan sekitar 20-25% asupan air mereka melalui makanan. 

Masih bingung? Lihat warna urin. Jika warnanya keruh, sudah pasti tubuh kita kekurangan air.


Berapakah kadar air tubuh anda?

Temukan jawabannya hanya di Klub Nyai Tante.

Info Kesehatan - 4 Menu Sahur Sehat dan Lezat Bagi Anda yang Memiliki Tekanan Darah Tinggi

Sudikah kita untuk Tau? 4 Menu Sahur Sehat dan Lezat Bagi Anda yang Memiliki Tekanan Darah Tinggi Memiliki tekanan darah tinggi at...