Mengurangi Asupan Kalori untuk Tingkatkan Kualitas Tidur
Makan tanpa dikontrol bukan hanya berdampak pada berat badan,
tapi juga kualitas tidur. Menurut sebuah studi, membatasi asupan kalori bisa
membantu kita memiliki tidur yang lebih nyenyak. Meskipun kita hanya
mengurangi 15 persen saja kalori, manfaat tersebut masih bisa kita dapatkan.
Membatasi jumlah kalori dapat menurunkan laju metabolisme di
malam hari yang pada akhirnya membuat kita memiliki kualitas tidur yang lebih
baik. Kualitas tidur yang baik inilah yang mampu membuat kita bersemangat
menjalani hari keesokan hari. Laman Hello Sehat melaporkan bahwa kebutuhan
kalori wanita dewasa yang berusia16-30 tahun, pada umumnya berkisar antara
2,125 sampai 2,250 kalori per hari. Sementara pria dewasa dengan rentang umur
yang sama butuh lebih banyak lagi, yaitu 2625-2725 kalori per hari. Angka
ini didasarkan pada rekomendasi Angka Kecukupan Gizi (AKG) dari
Kemenkes RI.
Dari penelitian di Amerika, terbukti bahwa mereka yang
mengurangi kalori sekitar 15 persen dari rekomendasi harian, memiliki kualitas
tidur yang lebih baik. Salah satu indikator yang diukur dalam penelitian ini
adalah penurunan stres seluler - kerusakan sel yang disebabkan oleh produk
sampingan dari metabolisme - hingga 20 persen.
Stres oksidatif seluler ini merupakan salah satu tanda
penuaan yang sudah lama diketahui. Leanne Redman, selaku pemimpin riset
mengatakan bahwa penurunan konsumsi kalori juga mampu menurunkan tingkat
metabolisme hingga 10 persen dalam pola tidur peserta riset, yang mampu
meningkatkan kualitas tidur para peserta. Meski penurunan stres oksidatif
seluler hingga 20 persen adalah hal yang baik bagi manusia, sejauh ini belum
terbukti bisa berdampak positif pada peningkatan usia.
Walau demikian, pembatasan kalori membutuhkan perencanaan
pola makan yang benar. Jika dilakukan sembarangan bisa berpengaruh pada
penurunan libido dan juga lebih gampang kedinginan.
Berapa
kebutuhan kalori tubuh anda?
Temukan
jawabannya hanya di Klub Nyai Tante.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar